PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

Mahasiswa Asal Jombang Enggan Pulang dari Yaman

Meski konflik di negeri Yaman masih berlangsung, namun mahasiswa asal Jombang yang sedang belajar di negeri tersebut justru enggan pulang. Dia beralasan, masih berat meninggalkan kuliah. Selain itu, kebanyakan mahasiswa tinggal di Kota Tarim dan Mukalla, Provinsi Hadramaut. Dua kota tersebut relatif aman dari perang.

Salah satu WNI (Warga Negara Indonesia) yang menolak pulang itu adalah Ahmad Zadittaqwa (25), warga Desa Gajah, Kecamatan Ngoro, Jombang. "Keponakan saya sudah bertemu dengan tim evakuasi dari Kementrian Luar Negeri (Kemenlu), tapi dia masih berat meninggalkan kuliah. Jadi masih betah di Yaman," kata Mohamad Yahya Solahuddin, paman Zadit, Senin (6/4/2015).

Kabar itu, lanjut Yahya, ia peroleh dari Zadit yang intens berkomunikasi hampir tiap hari melalui media sosial. Dalam percakapan dengan pamannya itu, Zadit mengatakan, selain berat meninggalkan kuliah, wilayah tempat para pelajar dan mahasiswa tersebut sementara tergolong aman. Yakni, jauh dari wilayah konflik seperti di Kota Sana'a (Ibukota Yaman). Sementara jarak Kota Sana'a dengan Kota Tarim diperkirakan 800 kilometer.

"Jadi Hadramaut berjarak ratusan kilometer dari ibukota Yaman, Sana'a. Hadramaut relatif aman dan mayoritas dihuni kaum Sunni. Konflik di Yaman terjadi antara pemberontak Syiah pimpinan Abdul Malik al-Houthi dengan pemerintah Yaman yang dibantu koalisi negara-negara Arab yang dipimpin Arab Saudi," tambahnya.

Yahya mengungkapkan, keponakannya saat ini tengah menempuh semester 5 di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Al Ahqaf. Universitas Al Ahqaf berada di Kota Mukalla dan Kota Tarim, Provinsi Hadramaut. Zadit baru 2,5 tahun dari lima tahun masa studi. Sebelum lolos program beasiswa kuliah Strata 1 (S1) di Yaman, Zadit mengenyam pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) di pondok pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. [sumber : beritajatim.com]

Share to :

Facebook Google+ Twitter Digg
Back To Top