PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

Hakikat Istighfar Dalam Kehidupan

1. Mengucapkannya merupakan bentuk kesadaran diri orang yang mengucapkannya bahwa ia tidak bisa lepas dari dosa.

2. Ia adalah salah satu ucapan dzikir, disebabkan karena dengan istighfarnya ia sedang mengingat Dzat Yang Maha Keras AdzabNya (terhadap hambaNya yang melampaui batas), akan tetapi Dia Maha Mengampuni segala dosa hambaNya.

3. Ia pun adalah salah satu permohonan doa, karena ia memohon agar Allah Yang Maha Pengampun mengampuni dosa-dosanya.

4. Maka ucapan istighfar itu sendiri adalah ucapan pengakuan seorang hamba akan dosa-dosanya terhadap Rabbnya, memintakan ampunan kepadaNya, serta mengharapkan belas kasihNya agar diampuni dosa-dosanya, karena ia takut jika dihari kiamat kelak ia menghadapNya dengan dosa-dosa yang ia belum bertaubat darinya, sehingga bisa jadi ia disiksa karenanya.

5. Adakah kita menghadirkan hal ini dalam hati kita ketika kita mengucapkan istighfar?

6. Kalaupun susah/berat untuk menghadirkan hal tersebut dalam hati kita… Apakah berat bagi lisan kita untuk mengucapkannya sedangkan kita tahu diri kita PASTI jatuh kedalam dosa, baik kita sadari maupun tidak?

Ingat… Rasuulullaah –yang telah diampunkan SELURUH DOSAnya baik yang telah lalu maupun yang akan datang– bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى رَبِّكُمْ فَإِنِّي أَتُوبُ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ كُلَّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ

Wahai, sekalian manusia. Bertaubatlah kepada Allah, karena aku juga bertaubat kepada Allah sehari seratus kali.

(HR. Muslim)

Diriwayatkan dari ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhu:

Dalam satu kali duduk Rasulullah shallallahu wa’alaihi wa sallam, sebelum beliau berdiri (meninggalkan tempat duduknya), terhitung 100x beliau mengucapkan:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُورُ

“RABBIGHFIRLII WA TUB ‘ALAYYA INNAKA ANTAT TAWWAABUL GHAFUUR”

(Wahai Rabbku, ampunilah dosaku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemberi taubat dan Maha Pengampun).

(HR. at Tirmidziy; beliau berkata; Hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib)

Dalam riwayat Ahmad, Ibnu Maajah, Abu Dawud, dan selainnya disebutkan:

“Apabila kami menghitung ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam duduknya:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

“Rabbighfirli watub ‘alayya innaka anta tawwabur rahim

(Ya Rabbku ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkaulah Maha penerima taubat dan maha penyayang)

Lantas bagaimana dengan kita? benarlah firman Allah tentang beliau:

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia BANYAK BERDZIKIR kepada Allah.
(Al-Ahzaab: 21)

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda

إِنَّ إِبْلِيسَ قَالَ لِرَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَعِزَّتِكَ وَجَلَالِكَ لَا أَبْرَحُ أُغْوِي بَنِي آدَمَ مَا دَامَتْ الْأَرْوَاحُ فِيهِمْ

Sesungguhnya syetan telah berkata,”Demi kemulian-Mu ya Allah, aku terus-menerus akan menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada dalam badan mereka (masih hidup).”

فَقَالَ لَهُ رَبُّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَبِعِزَّتِي وَجَلَالِي لَا أَبْرَحُ أَغْفِرُ لَهُمْ مَا اسْتَغْفَرُونِي

Maka Allah menimpalinya,”Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan (beristighfar) kepada-Ku.”

(HR.Ahmad dan al-Hakim)

Oleh karenanya beliau bersabda:

طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا

“Beruntunglah bagi orang yang mendapatkan didalam catatan amalnya istighfar yang banyak.”

(Shahiih, HR. Ibnu Maajah)

Maka sudahkah kita beristighfar hari ini?

Share to :

Facebook Google+ Twitter Digg
Back To Top