Selain sebagai bahan makanan, ia juga bisa membuat penampilan kita lebih menarik, menyehatkan badan, bahkan mengobati macam-macam penyakit.
Dalam rubrik konsultasi sebuah majalah kesehatan, seorang remaja
memberikan testimoninya tentang masalah jerawat menahun. Berbagai cara
telah ia coba, sayangnya ia belum mendapatkan hasil cukup memuaskan.
Sampai kemudian ia membaca sebuah buku yang di dalamnya
disebutkan tomat dapat mengatasi jerawat. Caranya, tomat yang telah
masak dipotong-potong lalu digosokkan secara perlahan pada wajah yang
berjerawat. Setiap hari ia rajin melakukan perawatan dengan cara
tersebut. Sebulan kemudian, akunya, wajahnya sudah bebas dari jerawat.
Mengapa demikian?
Jawabannya dapat ditemukan dari ulasan pengasuh rubrik tersebut.
Ternyata, kandungan tomatine pada tomat berkhasiat anti-radang. Tomat
juga mengandung karoten dan vitamin C yang berkhasiat sebagai
antioksidan. Sementara asam sitratnya juga mengangkat kotoran dan lemak
pada wajah berjerawat. Namun, selanjutnya si gadis remaja itu tetap
harus menghindari penyebab timbulnya jerawat.
Menarik bukan?
Keajaiban tomat
- Tersebutlah Dr. John Cook Bennet, Dekan Fakultas Kedokteran Willoughby University di Ohio, sebagai salah seorang yang berjasa mengangkat martabat tomat.
Ketika bulan November 1834 di ruang kuliah fakultas, dengan suara
lantang Bennet berkata, “Tomat bisa mengobati diare, serangan empedu, dyspepsia
(gangguan pencernaan), dan mencegah kolera.” Yang lebih dahsyat, Bennet
menyatakan, minum jus tomat mampu memulihkan fungsi lever.
Selang 120 tahun kemudian, ilmuwan Yumi Tohuoka melalui penelitiannya menunjukkan dukungannya terhadap Bennet. Dalam laporan TheTohoku Journal of Experimental Medicine terbitan Tohoku University di Jepang, Tohuoka menyatakan, jus tomat secara klinis efektif untuk menyeimbangkan gangguan lever.
Demikian pula John Heinerman, seorang peneliti medis yang bekerja
sama dengan tabib berkesimpulan, “Tak ada cara yang lebih baik dalam
meningkatkan kesehatan dan menyeimbangkan fungsi lever dengan cepat,
selain dengan meminum jus tomat.”
Beberapa waktu silam – tanpa sengaja – dihasilkan sejenis tomat yang
mengandung antioksidan lycopene tiga setengah kali lebih banyak. Ini
berawal dari usaha ilmuwan di Purdue University dan Pusat Penelitian
Pertanian Departemen Pertanian AS untuk mengembangkan tomat yang
memiliki kualitas lebih baik dan tidak mudah busuk.
“Namun, dalam proses berikutnya, mereka menemukan bahwa tomat
tersebut memiliki kandungan antioksidan lycopene lebih tinggi ketimbang
tomat biasa,” kata Avtar Handa, profesor horti kultur di Purdue. Ini
tentu memberi harapan lebih besar dalam upaya melawan kanker.
Siapa sangka, setelah mengalami beberapa kali turunan, tomat
menjadi amat berkhasiat. Maka, penamaannya sejalan pula dengan
perkembangan zaman, yang makin memahami manfaatnya. Misalnya di Prancis
tomat dijuluki pomme d’amour alias apel cinta, karena tomat mampu
memulihkan lemah syahwat.
Bisul pun pecah
-
Masih banyak lagi manfaat tomat. Yang tua dan masak alami selalu berbau alkalin dan rasanya sedikit masam.
Itu karena tomat memiliki kekayaan garam mineral. Mineral-mineral
itulah yang merangsang aliran air liur, sehingga menambah rasa lapar
sekaligus memungkinkan makanan dicerna lebih baik. Jadi, mengonsumsi
tomat dapat meningkatkan nafsu makan.
Jika keseleo, jangan khawatir, sembuhkan saja dengan ramuan tomat.
Caranya, blenderlah tomat, lalu campur sarinya dengan minyak wijen,
dengan perbandingan 1 : 1. Panaskan hingga tinggal minyaknya saja.
Setelah itu gunakan minyaknya untuk memijat sendi-sendi yang keseleo.
Bisul pun dapat diatasi dengan tomat. Caranya, panaskan seluruh
daging dan biji. Lalu taruh di atas bisul. Biasanya, bisul itu pecah tak
lama kemudian, sekaligus sembuh.
Jadi, tomat tak cukup dianggap sebagai sayur tomat atau buah tomat, tetapi juga herbal. (Intisari)